Kemajuan teknologi sering kali sejalan dengan kesadaran sosial yang lebih besar. Kolaborasi antara perusahaan besar dan lembaga internasional menjadi kunci untuk mencapai tujuan keberlanjutan.
Samsung, sebagai salah satu raksasa teknologi dunia, telah mengambil langkah signifikan dengan menggandeng United Nations Development Programme (UNDP). Sejak peluncuran inisiatif Generation17 pada tahun 2020, mereka berkomitmen untuk memberdayakan para Pemimpin Muda dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
Pemimpin muda yang terlibat dalam inisiatif ini tidak hanya memiliki visi yang tinggi tetapi juga keterampilan yang diperlukan untuk mendorong perubahan nyata di masyarakat. Salah satu nama yang menonjol adalah Brigitta Gunawan, seorang aktivis lingkungan asal Indonesia.
Karya Brigitta Gunawan dalam Konservasi Lingkungan
Brigitta mengusung misi penting untuk meningkatkan kesadaran mengenai kehidupan laut dan perlindungannya. Melalui Yayasan Permata Biru Hayati, ia mengembangkan program inovatif sesuai dengan tujuan konservasi tersebut.
Inisiatifnya yang dinamakan Diverseas mengintegrasikan teknologi virtual reality, memungkinkan siswa untuk merasakan pengalaman laut yang sesungguhnya secara interaktif. Hal ini mengubah cara orang berpikir tentang oceannya dan pentingnya menjaga ekosistemnya.
Dengan pendekatan ini, Brigitta telah membawa perubahan yang signifikan dalam cara generasi muda mengetahui isu-isu kelautan. Pendidikan yang menyenangkan dapat mendorong mereka untuk lebih peduli dan mengambil tindakan nyata.
Pentingnya Teknologi dalam Memperluas Jangkauan Edukasi
Penggunaan teknologi dalam inisiatif pendidikan seperti Diverseas menunjukkan bahwa inovasi dapat berfungsi sebagai alat untuk memberdayakan orang. Teknologi tidak hanya membuat pengalaman belajar lebih menarik, tetapi juga membantu dalam menyampaikan pesan-pesan penting tentang lingkungan.
Samsung berkomitmen untuk mendukung pemimpin muda seperti Brigitta melalui penyediaan perangkat canggih. Galaxy S25 Ultra, misalnya, menyediakan semua alat yang diperlukan untuk komunikasi yang efektif dan dokumentasi proyek-proyek di lapangan.
Kemudahan akses terhadap teknologi ini sangat krusial, terutama bagi mereka yang berada di garis depan konservasi. Brigitta, dengan dukungan teknologi tersebut, lebih luas menjangkau komunitas yang ingin dia ajak berperan aktif dalam pelestarian lingkungan.
Mengubah Mindset tentang Konservasi Lingkungan
Pentingnya menyebarkan kesadaran mengenai pelestarian lingkungan sudah bukan hal yang boleh dianggap remeh. Brigitta menekankan bahwa akuisisi pengalaman langsung dengan alam dapat mengubah pandangan setiap individu terhadap konservasi.
Melalui pengalamannya saat snorkeling, Brigitta merasakan keindahan terumbu karang yang memancarkan kedamaian, tetapi juga rasa urgensi. “Mindset pelestarian harus bergeser dari ‘one day’ menjadi ‘day one’,” ujarnya, menekankan perlunya tindakan segera.
Pendidikan dan pengalaman terjun langsung ke ekosistem laut dapat mendorong perubahan yang lebih besar dalam masyarakat. Jika setiap orang mampu merasakan hubungan emosional dengan lingkungan, mereka akan lebih terdorong untuk menjaga dan melindunginya.
