Teknologi IoT Tingkatkan Kesejahteraan Pembudidaya Ikan di Lampung Selatan
Teknologi IoT – BAKTI Komdigi menyerahkan 15 perangkat Internet of Things (IoT), termasuk lima alat pemberi pakan otomatis (smart autofeeder) dari eFishery, ke Desa Palas, Lampung Selatan. Alat ini digunakan di Dusun 008 Desa Bangunan, yang menjadi pusat budidaya ikan patin dan lele.
Taslimin, Ketua Kelompok Budidaya Ikan (POKDAKAN) Margo Rejo Semarang Jaya, menjelaskan bahwa pengelolaan kolam secara manual membutuhkan waktu dan tenaga yang besar. Namun, kehadiran teknologi smart autofeeder telah meringankan pekerjaan mereka.
“Dulu kami menebar pakan secara manual dengan tangan. Sekarang dengan eFishery, pekerjaan jadi lebih cepat dan hemat waktu,” katanya. Meski awalnya butuh adaptasi, manfaat teknologi ini kini sangat terasa.
Efisiensi Pakan dan Hemat Biaya
Menurut Ade Setiawan L. Tobing, Project Manager Digitalisasi Perikanan dari eFishery, alat ini membantu petani ikan menghemat penggunaan pakan dan meningkatkan pengelolaan budidaya. Rasio konversi pakan (FCR) dapat ditekan hingga 1,3, yang berarti hanya 1,3 kg pakan diperlukan untuk menghasilkan 1 kg daging ikan.
“Biaya pakan sering jadi beban terbesar pembudidaya, mencapai 60% dari total biaya. Dengan alat ini, penggunaan pakan bisa dikurangi 200-300 gram per kilogram, sehingga pengeluaran pun berkurang,” kata Ade.
Keuntungan Ekonomi yang Lebih Besar
Dengan teknologi ini, pembudidaya bisa mendapatkan keuntungan lebih besar. Misalnya, jika harga jual ikan Rp 17.000 per kg dan biaya pakan ditekan menjadi Rp 11.000 per kg, keuntungan per kilogram bisa bertambah Rp 1.500. Dalam produksi satu ton, tambahan profit mencapai Rp 1,5 juta.
Dengan pengurangan biaya dan efisiensi yang meningkat, para pembudidaya di Palas kini memiliki peluang untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan mereka. “Kami berharap teknologi ini membantu mereka lebih maju dan meningkatkan taraf hidup,” tutup Ade.
Dampak Positif Penggunaan Smart Autofeeder pada Budidaya Ikan
Penggunaan teknologi smart autofeeder memberikan manfaat besar bagi pembudidaya ikan, terutama dalam efisiensi pakan dan peningkatan produktivitas. Dengan alat ini, pembudidaya bisa menghemat waktu karena proses pemberian pakan menjadi otomatis. Waktu yang biasanya digunakan untuk menebar pakan kini dapat dialokasikan untuk kegiatan lain, seperti memantau kualitas air, membersihkan kolam, atau merancang strategi pemasaran. Hal ini membantu pembudidaya lebih fokus pada peningkatan hasil produksi tanpa mengabaikan operasional harian.
Taslimin, pembudidaya ikan di Desa Bangunan, merasakan dampak positif teknologi ini. “Setelah menggunakan smart autofeeder, hasil tambak kami meningkat. Pakan tersebar merata di kolam, sehingga semua ikan mendapat asupan yang cukup dan tumbuh dengan baik,” ujarnya.
Peluang Memperluas Pasar
Efisiensi dari teknologi ini juga membuka peluang bagi pembudidaya untuk memperluas pasar. Dengan biaya produksi yang lebih rendah dan hasil panen berkualitas, mereka bisa menawarkan ikan dengan harga kompetitif tanpa mengurangi keuntungan. Hasil budidaya dari Desa Bangunan kini diminati di daerah lain di Lampung Selatan, berkat kualitas ikan yang lebih baik.
Dukungan pemasaran digital dari pelatihan BAKTI juga memudahkan pembudidaya menjangkau pembeli lebih luas, bahkan di luar provinsi. Dengan akses internet yang lebih baik, pembudidaya dapat memanfaatkan media sosial untuk memasarkan produk mereka secara efektif.
Harapan untuk Pemerintah
Melihat manfaat yang dirasakan, pembudidaya berharap pemerintah terus memberikan dukungan, seperti pelatihan, bantuan modal, dan perluasan akses pasar. Dengan dukungan ini, teknologi seperti smart autofeeder bisa menjadi solusi jangka panjang untuk meningkatkan kesejahteraan pembudidaya ikan di Indonesia.